Selasa, 14 Oktober 2014

Bk keluarga


Alasan Orang Berumah Tangga
Perkawaninan bukan hanya merupakan sesuatu yang sakral, namun juga merupakan ibadah dan sebagai penyempurna agama. Oleh karna itu perlu bagi setiap orang yang sudah siap untuk menikah untuk meluruskan alasan/tujuan nya untuk nikah agar rumah tangganya harmonis dan berkah.
Berikut alasan/tujuan orang berumah tangga:
1.      Supaya meraih cinta Allah dan cinta Rasulullah karena melaksanakan sunnahnya.
2.      Supaya mendapatkan keturunan demi berlangsungnya kehidupan.
3.      Untuk menjaga diri dari godaan setan, pandangan yang tidak halal serta lintasan hati yang tidak baik (seperti menghilangkan kerinduan dan kecendrungan pada syahwat yang negatif)
4.      Untuk menjaga kemaluan dari perbuatan keji (seperti zina)
5.      Alasan orang menikah karena sudah cukup umur untuk berumah tangga.

Persipan Orang Berumah Tangga
Dalam tugas apapun, persiapan yang baik dan matang menjadi kunci kerberhasilan. Hal itu juga yang terjadi dengan pernikahan. Persiapan menjadi kata kunci agar nantinya pernikahan bisa dijalankan dengan baik.
1.      Persiapan menjadi seorang pemimpin(khusus untuk calon suami)
Tugas sebagai seorang pemimpin ini tidak berarti seorang suami lebih tinggi dari yang dipimpin (istri). Jabatan hanya sekedar pembagian tugas, dengan beban tanggung jawab penuh untuk menafkahi dan membimbing istri serta anak-anaknya agar selamat dunia akhirat.
2.      Persiapan ilmu, khususnya ilmu agama
Sebagai seorang suami harus bisa mendidik istrinya. Seorang suami yang kurang ilmu biasanya hanya bisa mengarang saja. Orang yang ngarang biasanya cendrung bersikap emosional dan mudah marah. Pengetahuan agama yang dimiliki tidaklah harus sempurna sekali. Setidaknya mengethaui mana yang wajib, sunnah dan mana yang makruh. Ditambah ilmu-ilmu lainnya seperti psikologi, kesehatan, manajemen keuangan, dan lainnya.
3.      Persiapan mental
Dalam rumah tangga pasti akan ditemukan banyak masalah yang menghampirinya pasangan suami-istri. Agar kita mampu mengelola masalah dengan cerdas dibutuhkan kekuatan mental (ruhani) serta kelapangan hati suami-istri. Orang yang lemah mental dan imannya cendrung goyah ketika dihadapkan pada sebuah masalah. Tanpa kesiapan mental dan ruhani masalah kecil bisa menjadi besar, masalah sederhana bisa menjdi rumit.
4.      Persiapan finansial atau keuangan
Membangun rumah tangga tidak cukup sekedar kata cinta dan cita-cita ideal. Yakin bahwa allah maha kaya memang penting, namun keyakinan tersebut harus disempurnakan dengan ikhtiar yang sempurna.
5.      Persiapan fisik.
Persiapan fisik ditandai dengan kesehatan tubuh kita. Sebelum berumah tangga kita harus menjaga kesehatan serta memeriksakan kesejatan kita dan kesehatan pasangan kita terutama factor yang mempengaruhi masalah reproduksi, dan lainnya.


Selasa, 07 Oktober 2014

Self Limiting Beleife


v  Kurang Percaya Diri
Saya kurang percaya diri saat berhadapan dengan orang banyak. Saya merasa kurang percaya diri dengan diri saya sendiri. kurang percaya dengan kemampuan diri rasa-rasa takut itu selalu menghantui diri saya. Merasa takut dalam menyampaikan pendapat dan malu bertanya.
Teknik penyelesaian masalah
1.   Lebih menyakinkan diri lagi
2.   Membiasakan diri bersosialisasi lagi
3.   Tidak beranggapan buruk dengan diri sendiri
4.   Selalu berfikir positif terhadap diri sendiri dan orang-orang lain
5.   Mencoba lebih berani lagi dalam mengeluarkan pendapat
6.   Berlatih berbicara di depan kaca
7.   Mncoba hilangkan sifat pemalu pada diri sendiri

v  Plin-Plan Dalam Mengambil Keputusan
Saya orangnya paling tidak bisa mengambil keputusan, baik itu yang menyangkut dengan diri saya sendiri. saya sering ragu dengan keputusan yang telah saya ambil. Setelah saya mengambil keputusan pasti akhir-akhirnya saya menyesal dengan keputusan yang telah diambil, kadang keputusan itu memang  terbaik untuk saya tapi rasa menyesal itu pasti ada dalam diri saya.
Teknik penyelesaian masalah
1.   Menyakinkan diri dengan keputusan yang telah diambil
2.   Lebih percaya diri lagi dalam mengambil keputusan
3.   Hilangkan fikiran-fikiran yang negatif yang buat ragu